KONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM PERDAMAIAN PADA MASA RASULULLAH SAW

Abstrak

Pendidikan Islam perdamaian merupakan upaya menciptakan
masyarakat damai, toleran, dan menghormati perbedaan. Konsep
pendidikan Islam perdamaian berdasarkan Al Qur’an dan Hadits
adalah menciptakan hubungan baik dan damai antar sesama umat
Islam, serta menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam dengan cara
mematuhi ajaran-ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya. Pendidikan Islam
perdamaian muncul sebagai respons terhadap perkembangan Islam
sebagai agama besar, serta sebagai upaya memperkuat keamanan dan
stabilitas sosial masyarakat, sebagai respons konteks sejarah,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fenomena globalisasi
dan pluralisme, memperkuat persatuan, solidaritas, dan hubungan
harmonis antara umat Islam dan masyarakat non-Muslim. Manfaat
dan tujuan pendidikan Islam perdamaian: (1) Membentuk pribadi
damai, (2) Membangun hubungan harmonis, (3) Menumbuhkan sikap
empati, (4) Menjaga persatuan dan kesatuan, (5) Meningkatkan
kualitas hidup, (6) Menjaga stabilitas dan keamanan, (7)
Meningkatkan Pemahaman tentang Keterkaitan Islam dan
Perdamaian, (8) Membantu Membangun Hubungan Antarumat
Beragama yang Harmonis, (9) Menumbuhkan Sikap dan Perilaku
yang Berbasis pada Perdamaian, (10) Mengurangi Tingkat Konflik
dan Kekerasan, (11) Mendorong Pembentukan Masyarakat yang
Lebih Inklusif. Periode Rasulullah SAW di Mekah, konstruksi
pendidikan Islam perdamaian dibangun melalui: (1) Membangun
kesadaran akan ke-Esaan Allah SWT., (2) Membangun nilai-nilai
kejujuran dan amanah, (3) Meningkatkan kesadaran sosial dan
kepedualian, (4) Memperkuat akhlak yang mulia. Perdamaian Islam
periode Rasulullah SAW di Madinah dikenal sebagai Perjanjian
Madinah atau Misaq Madinah. Langkah konstruksi perdamaian: (1)
pembentukan jamaah atau kelompok sosial yang diikat oleh prinsipprinsip keadilan dan solidaritas, (2) pembentukan perjanjian yang
diikat oleh semua kelompok sosial di Madinah, (3) penyelesaian
konflik melalui dialog dan musyawarah