AKUNTANSI KEPERILAKUAN DALAM PERSPEKTIFSISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Abstrak
Sistem Akuntansi memiliki peran penting dalam perusahaan di mana keberhasilan sistem akuntansi tergantung pada perilaku manusia sebagai respon memberikan informasi kepada pengguna. Oleh karena itu, harus ada pertimbangan yang diperlukan mengenai aspek perilaku dalam menjalankan sistem akuntansi. Tujuan ilmu akuntansi keperilakuan adalah untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan pengaruh proses akuntansi serta informasi yang dihasilkan dari akuntansi pada perilaku manusia. Kaitannya dengan faktor keperilakuan dalam penerapan sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi tentunya tidak akan jauh dari agency theory. Agen sebagai pengendali perusahaan pasti memiliki informasi yang lebih baik dan lebih banyak dibandingkan dengan prinsipal. Di samping itu, karena verifikasi sangat sulit dilakukan, maka tindakan agen pun sangat sulit untuk diamati. Dengan demikian, membuka peluang agen untuk memaksimalkan kepentingannya sendiri dengan melakukan tindakan yang tidak semestinya atau sering disebut disfunctional behaviour, dimana tindakan ini dapat merugikan prinsipal, baik memanfaatkan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi, maupun perekayasaan kinerja perusahaan, yang kesemuanya berdampak pada besarnya nilai aktiva dalam neraca yang “mempercantik” laporan keuangan
walaupun bukan nilai yang sebenarnya. Atau bisa juga dengan melakukan income
smoothing agar setiap tahun kelihatan perusahaan meraih keuntungan, padahal
kenyataannya merugi atau laba turun.